Daftar Blog Saya

Rabu, 01 Juni 2011

Peneliti Mengungkap Teori Asal Usul Emas dan Platina


Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan darimana sesungguhnya logam mulia emas dan platina, serta elemen lainnya.



Ternyata tabrakan hebat antara Bumi, Bulan dan Mars pada 4,5 miliar tahun lalu telah menyuntikkan elemen-elemen berharga ke bumi.

Pada hari-hari terakhir pembentukan planet, objek sebesar Pluto menabrak Bumi, kata para peneliti. Mars dan Bulan menyerap yang kecil, tapi penghancuran tetap luar biasa.

Dalam tabrakan kosmik traumatis itu telah mengetuk Bumi dari sumbunya hingga bergeser 10 derajat. Tapi tabrakan juga mengeluarkan emas dan elemen lainnya dan mungkin membawa sejumlah besar air ke Bulan, kata para peneliti.

"Kami dapat menggunakan informasi ini untuk memberitahu kami tentang percepatan pertumbuhan yang membesar dari bumi, bulan dan Mars," kata pemimpin studi Bill Bottke dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.

Emas, platina, paladium dan lainnya yang disebut elemen "siderophile" memiliki afinitas yang kuat pada besi. Jadi elemen ini akan mengikuti besi ke dalam inti Bumi, Bulan dan Mars saat objek itu terbentuk dan bergerak dari kerak.

Tapi siderophiles ditemukan di bagian atas dalam jumlah berlimpah, sehingga ini masih menjadi tand tanya baru. "Kelimpahan elemen ini sangat tinggi," kata Bottke pada SPACE.com.
Meskipun perangkap peradaban mengelilingi kita, ternyata masih ada beberapa bagian di bumi ini yang masih murni, nyaris tak tersentuh. Mulai dari lapisan es Antartika hingga hutan-hutan di Papua New Guinea. Berikut beberapa tempat terindah di planet ini yang nyaris tak tersentuh dan rusak oleh peradaban.

 

 

10 Daerah Eksotis yang Nyaris Tak Terjamah Peradaban Dunia


1. Namibia


Namibia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk paling jarang di dunia. Nama salah satu negara Afrika bagian selatan ini diambil dari Gurun Namib, rumah bagi 2.500 ekor cheetah.

Dengan bukit pasir raksasa, petroglif kuno, kawah dan air terjunnya, Namibia menjadi salah satu lanskap paling tak tersentuh di Afrika. Namibia juga menjadi salah satu negara yang fokus pada hal-hal mengenai penjagaan kesehatan ekosistem dalam konstitusinya.



2. Galapagos


Meskipun perjalanan Darwin ke sejumlah pulau-pulau unik diikuti oleh wisatawan yang tak terhitung jumlahnya, Kepulauan Galapagos masih menjadi tempat yang murni. Kepulauan ini merupakan rumah bagi kura-kura raksasa, iguana, singa laut, pinguin, ikan paus dan ikan.

Dihuni oleh 23.000 penduduk dan ratusan spesies endemis, kepulauan ini juga menjadi tempat pelestarian hayati laut selama lima puluh tahun.



3. Papua Nugini


Para ilmuwan percaya jika banyak spesies tanaman dan hewan yang belum ditemukan berada di sini. Eksploitasi sumber daya alam terhambat oleh medan yang kasar, sistem hukum dan tingginya biaya pengembangan infrastruktur. Karena semua masalah manusia, sebagian besar lanskap masih sulit untuk disentuh.



4. Seychelles


Seychelles memiliki persentase tanah konservasi terbesar dibandingkan negara-negara lain. Sekitar 50 persen dari keseluruhan wilayah negara kepulauan ini berada di bawah konservasi. Karena itu, Seychelles merupakan rumah bagi beberapa pantai yang luar biasa murni dan spesies seperti burung nasional, burung beo hitam Seychelles.

Pengunjung yang sampai di sana relatif sedikit, terutama di sepanjang garis pantai “berbubuk” lembut yang membentang sejauh 305 mil (490 kilometer).



5. Bhutan


Sementara beberapa orang mungkin berpikir jika Tibet sebagai surga tercemar, sepupunya, Bhutan, justru jauh lebih bersih. Lebih dari 60 persen wilayah negara ditutupi hutan dan seperempat wilayah ditunjuk sebagai taman nasional atau kawasan lindung.

Dikenal sebagai Tanah Naga Guntur, negara ini memiliki pegunungan terjal dan lembah-lembah sehingga tepat untuk dijadikan hotspot bagi keanekaragaman hayati.



6. Daintree National Park, Australia


Kadang-kadang sesuatu yang lebih tua, menjadi semakin tak tersentuh. Seperti Daintree National Park di Far North Queensland, Australia, yang berisi hutan hujan berusia 110 juta tahun, salah satu ekosistem tertua di bumi. Taman ini adalah rumah bagi ribuan jenis tumbuhan dan pohon yang berusia lebih dari 2.500 tahun.



7. Fiordland, Selandia Baru


Di ujung selatan pantai barat Selandia Baru, wilayah Fiordland masih liar, kasar dan nihil pembangunan. Dengan gunung tinggi dan perairan berbatu gerigi, Fiordland belum pernah mempunyai penduduk permanen.

Bahkan, orang-orang Maori hanya mengunjunginya hanya untuk sementara waktu guna berburu, memancing dan untuk mengumpulkan batu giok. Selain itu, arus udara bertiup lurus dari Antartika sehingga udara Fiordland merupakan salah satu yang terbersih di planet ini.



8. Kamcatka, Rusia


Semenanjung Kamcatka di Timur Jauh Rusia adalah tempat yang liar dan kosong dengan Samudera Pasifik di timur dan Laut Okhotsk di barat. Gunung berapi dan gletser memberikan efek bintik-bintik pada semenanjung. Mega gempa bumi telah mengguncang semenanjung ini dalam lima dekade terakhir



9. Gurun Atacama, Chili


Atacama merupakan salah satu pemandangan aneh di dunia, padang pasir yang sama sekali tidak mendapatkan hujan. Cekungan garam, pasir dan lava menutupi sebagian besar dari kawasan yang memiliki luas 103.600 km persegi ini.

Bahkan, NASA merancang tes untuk persiapan eksplorasi Mars di sini. Tempat ini juga menjadi salah satu tempat terbaik di dunia untuk melakukan pengamatan astronomi. Di sana terdapat dua observatorium besar.



10. Antartika


Antartika adalah tempat yang benar-benar tak tersentuh. 96 persen dari benua ini ditutupi es, dengan ketebalan rata-rata lebih dari satu mil (1,6 km). Penguin, ikan paus, anjing laut dan burung laut menggunakan perairan di sekitar Antartika untuk mencari makanan.

  

10 Teleskop dan Observatorium Paling Terkenal Dunia


1. Gemini Observatory


Dua mata lebih baik dari satu. Twin optik / teleskop inframerah Observatorium Gemini adalah terpisah, tetapi bersama-sama mereka dapat mengakses seluruh langit.

Gemini Selatan terletak sekitar 9.000 meter di Andes Chili, Gemini Utara (foto) adalah di bagian atas Mauna Kea, rumah bagi sebuah komunitas internasional dengan teleskop yang mengintip ke langit malam, dengan suasana yang sangat baik di Hawaii.


2. European Southern Observatory


Teleskop dengan panjang 3,5 meter ini merupakan teleskop pertama di dunia yang memiliki cermin utama yang dikendalikan oleh komputer.

Bersama teleskop ESO di Gurun Atacama di Chili, juga termasuk Very Large Telescope dan observatorium utama di Eropa.

Dikenal juga sebagai ALMA, sebuah kolaborasi antara Amerika Utara dengan Asia Timur dan Chile. ALMA akan menjadi The Biggest Earth Radio Observatorium dan paling maju di dunia. Yang akan membawa kita ke teknologi Observatorium berikutnya yang lebih tinggi.


3. National Radio Astronomy Observatory (NRAO) 


Beberapa situs termasuk Observatorium Teleskop Green Bank yang sangat besar dan masa depan ALMA AS. Baru-baru ini, para ilmuwan telah menggunakan data Green Bank untuk mencari frekuensi dari molekul di ruang antar bintang.


4. Chandra / Spitzer Space Telescopes 


Salah satu observatorium NASA yang terkenal (selain Teleskop luar angkasa Hubble) telah memberikan gambaran sekilas tentang alam semesta yang tidak dapat dilihat.

Orbit elips dari Chandra X-Ray Observatory, yang membawanya pergi dari Bumi, memberikan pandangan yang lebih baik dari daerah berenergi tinggi, seperti supernova.


5. Corot / Kepler Space Telescopes


NASA meluncurkan Teleskop Kepler di dua tempat yang berbeda, sehingga dapat mulai melakukan pengamatan. Satu di Perancis dan satu di Amerika.


6. W. M. Keck Observatory 


Setiap cermin utama terdiri dari 36 segmen heksagonal yang bekerja sama sebagai sebuah kesatuan dari kaca dengan teknik revolusioner yang memungkinkan pencapaian cermin besar.

Mereka telah membantu para ilmuwan membuat beberapa penemuan mengejutkan, seperti adanya galaksi di pinggiran alam semesta, mempelajari supernova untuk menentukan tingkat ekspansi alam semesta, sifat puncak gamma-ray.


7. Mount Wilson Observatory


Saat itu, kereta keledai digunakan untuk membawa cermin 60-inci ke puncak gunung. Gunung Wilson merupakan evolusi observatorium modern, dan salah satu tempat paling penting di sejarah ilmiah.

George Ellery Hale 60-inci, yang tidak lagi digunakan untuk penelitian ini akan digunakan untuk studi klasifikasi spektral bintang, yang merupakan dasar dari astronomi modern.

Teleskop Hale merupakan yang terbesar di dunia 100 tahun yang lalu, tetapi dalam waktu 10 tahun, digantikan oleh oleh beberapa teleskop canggih yang lebih besar.

Dengan teleskop ini, Edwin Hubble menemukan noda-noda dari nebula, bahwa alam semesta berkembang, dan bahwa kecepatan sepadan dengan perluasan Big Bang atau penciptaan. Observatorium Mount Wilson menjadi observatory utama selama 40 tahun.


8. Palomar Observatory 


Teleskop Palomar 200-inci membantu merevolusi astronomi modern. Para pembuat cermin menghabiskan hampir 1 juta dolar pada tahun 1934 dan masih belum cukup untuk membuat cermin kuarsa yang cukup besar.

George Ellery Hale, yang memimpin Palomar meminta cermin 200-inci terbuat dari campuran baru yang disebut kaca Pyrex. Perubahan suhu membuat Pyrex meluas dan kontraksi lebih kecil dari kaca biasa.


9. Galileo’s Telescope


Galileo Galilei tidak menciptakan teleskop, ia mungkin bahkan bukan orang pertama yang menggunakan teleskop. Tapi desain teleskop yang kuat memungkinkan dia untuk melihat lebih jauh daripada orang lain.

Dengan teleskop 1609, ia bisa memperhatikan bulan, bahkan menemukan empat bulan Jupiter, menonton supernova, menemukan bintik matahari dan memverifikasi fase Venus.


10. Hubble Space Telescope 


Hasil penemuan dari Teleskop Hubble selama dalam 18 tahun terakhir adalah untuk menentukan umur alam semesta, yang memverifikasi bahwa energi gelap mempercepat perluasan alam semesta, mengambil gambar planet di luar tata surya kita, dan bahan kimia di atmosfer mereka.





 14 Spesies Mamalia Paling Langka dan Unik yang Nyaris Punah



Zoological Society of London kembali meluncurkan daftar EDGE (Evolutionarily Distinct, Globally Endangered) 2010, setelah terakhir update pada tahun 2007 lalu. 

EDGE ini merupakan daftar hewan-hewan yang statusnya terancam punah, bahkan beberapa mungkin sudah punah. Berikut ini adalah 14 spesies mamalia teratas menurut daftar EDGE yang paling langka :

1. Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni)


2. Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijnii)  


Ekidna moncong panjang timur dan barat punya fitur yang unik, yakni perpaduan antara mamalia dan reptil.

Keduanya juga nyaris punah akibat perburuan dan kehilangan habitat, akibat aktivitas pertambangan, pertanian dan penebangan liar.


3. Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenboroughi)


Dari seluruh spesies ekidna moncong panjang, ekidna moncong panjang Sir David adalah yang paling kecil dan mungkin paling terancam punah.

Spesies ini awalnya dikenali dari sebuah spesimen yang ditemukan pada tahun 1961, yang kemudian dipercaya telah punah, hingga kemudian tim EDGE menemukan bukti bahwa spesies ini masih bertahan pada tahun 2007.

Distribusi dari ketiga spesies ekidna ini terletak di Papua dan Papua Nugini.


4. Greater Short-Tailed Bat (Mystacina robusta)


Kelelawar ekor pendek yang terbesar di New Zealand ini kemungkinan sudah punah menyusul kedatangan orang Eropa disana sejak 200 tahun lalu.

Tidak seperti saudara dekatnya, lesser short-tailed bat, spesies ini lebih banyak menghabiskan waktu di tanah, sehingga rentan terhadap serangan predator seperti tikus.

Belum ada penampakan kelelawar ini sejak tahun 1967. Ada laporan yang terdengar, namun sulit untuk diverifikasi karena area yang dilaporkan ini dimiliki oleh suku lokal Maori, dan sulit untuk memperoleh izin masuk daerah tersebut.


5. Baiji (Lipotes vexillifer)


Baiji, atau lumba-lumba di Sungai Yangtze, kemungkinan sudah punah, karena hanya 13 saja yang ditemukan selama survei populasi antara 1997 dan 1999.

Survei terbaru yang dilakukan tidak berhasil menemukan satupun baiji yang tersisa di sungai tersebut.

Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah.





6. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)


Spesies ini merupakan jenis marsupial unik yang awalnya hanya diketahui dari fosilnya saja, hingga kemudian ditemukan pada tahun 1966 pada sebuah resort ski di Victoria.

Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun.

Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah.


7. Solenodon Kuba (Solenodon cubanus)



8. Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus)


Solenodon memang rupanya mirip dengan tikus, tapi mereka tidak seperti tikus sama sekali. Solenodon ini merupakan satu-satunya mamalia yang menginjeksi korbannya dengan racun.

Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba.

Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak.


9. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis)


Spesies kelinci Riverine ini, berbeda dengan sebagian besar keluarga kelinci lainnya karena satu hal, yakni tidak berkembang biak seperti kelinci.

Ketika spesies kelinci pada umumnya bisa membesarkan 12 bayi tiap kali hamil, dan berkali-kali hamil dalam satu musim, kelinci ini hanya bisa membesarkan satu anak dalam satu waktu, dan ia hanya hidup selama 3 atau 4 tahun di alam terbuka.

Habitat kelinci ini di gurun Karoo, Afrika, terancam akibat gurun tersebut kerap menjadi lahan pertanian.


10. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)


Badak bercula dua ini merupakan yang paling kecil dan terancam dari lima jenis spesies badak yang masih bertahan hidup. Spesies ini hidup di pedalaman hutan Asia Tenggara, sebagian besar di Indonesia.

Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini.




11. Badak Hitam (Diceros bicornis)


Badak hitam dan putih tidak dinamakan berdasarkan warna tubuh, melainkan bentuk bibirnya. Badak hitam punya bibir atas yang mengatup, yang digunakan untuk menarik tumbuhan ke dalam mulutnya.

Spesies ini dikenal berbahaya, sehingga banyak mengalami pembunuhan dibandingkan badak lainnya. Populasi ini mengalami penurunan drastis sebanyak 96% antara tahun 1970 hingga 1992.

Selain itu, berbeda dengan mamalia lainnya, badak membutuhkan kondisi lingkungan yang spesial untuk bisa berkembang biak.

Badak betina membutuhkan teman-teman badak betina yang lain untuk menemaninya dalam mengembangbiakkan dan membesarkan badak muda.


12. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii)


Hanya tiga spesies wombat yang saat ini masih bertahan hidup, dan ini salah satunya. Wombat merupakan makhluk yang beraktivitas di malam hari, dan kebanyakan dilakukan sendirian.

Sepanjang hari, wombat tinggal di dalam lubang, dan baru keluar di malam hari untuk memakan rerumputan.

Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo.


13. Onta Bactrian (Camelus ferus)


Spesies onta ini dapat dibedakan dari onta Arab dari kedua punuknya. Onta Bactrian ini harus beradaptasi di Gurun Gobi yang ganas, salah satu tempat yang paling berbahaya dan rawan di bumi.

Spesies ini dapat bertahan dari dahaga yang panjang, kekurangan makanan bahkan radiasi pengujian nuklir. Namun, eksistensi mereka kini terancam akibat kompetisi memperebutkan air dan makanan, perburuan serta kehilangan habitat.

Onta ini juga punya adaptasi yang unik dalam menghadapi cuaca ekstrim. Bulunya bisa menjadi sangat tebal ketika musim dingin, sementara nyaris tidak berbulu ketika musim panas.

Selain itu, mereka punya kaki yang lembut, yang mirip seperti sepatu salju, untuk mencegahnya terperosok ke dalam pasir gurun.





14. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)


Dengan tidak lebih dari 60 ekor yang tersisa, badak Jawa atau badak bercula satu kecil ini merupakan spesies badak yang paling langka dibandingkan lainnya. Ia mempunyai cula satu dan kulit yang amat tebal, bahkan disebut-sebut menyerupai besi baja.

Seperti badak lainnya, spesies ini memakan tumbuh-tumbuhan dan kebanyakan menghabiskan waktunya untuk berendam dalam lumpur untuk mendinginkan tubuh.

Meskipun populasinya kini dijaga dalam taman nasional, namun culanya masih banyak diburu, sehingga populasinya masih tetap terancam.

Populasinya yang kecil juga mengakibatkan mereka sangat beresiko menghadapi penyakit dan bencana alam yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar